Pantau.online
Seorang ibu rumah tangga berinisial CH menjadi korban perampokan di kompleks Brahrang Asri, Kota Binjai. Korban kehilangan uang Rp 5 juta dan handphone miliknya.
Direktur reserse kriminal umum Polda Sumut, Kombes Sumaryono menjelaskan, perampokan tersebut terjadi pada Selasa 4 Juli lalu, sekira pukul 16:00 WIB.
Saat itu korban baru pulang dan hendak masuk ke dalam rumah tiba-tiba didatangi pelaku dari belakang langsung mengancamnya.
Korban diancam akan dibunuh jika berteriak sehingga pelaku terus melakukan aksinya.
Disini pelaku memaksa korban agar memberikannya uang.
Namun karena korban tidak memiliki uang tunai, kemudian pelaku malah memaksa korban mentransfer uang ke rekening yang disebutnya.
Korban pun menuruti perintah perampok dan mengirim uang dari aplikasi mobile banking yang ada di handphonenya karena merasa ketakutan dan ditekan.
korban tidak ada uang kontan lalu pelaku memaksa untuk mentransfer uang Rp 5 juta ke nomor rekening yang disebutkan oleh pelaku,"kata Dirkrimum Polda Sumut Kombes Sumaryono, Kamis (6/7/2023).
Belum puas sampai disini, pelaku malah meminta handphone jenis iPhone 14 Pro Max milik korban yang dipakai untuk mengirim uang tadi.
Handphone itu dirampas lalu dia pergi meninggalkan korban yang sedang bersama anaknya.
Akibat kejadian ini korban mengalami kerugian sekitar Rp 25 juta. Saat ini polisi masih memburu pelaku.
Polisi menyatakan, korban tidak ada mengalami kekerasan seksual, tetapi mengalami kerugian sekitar Rp 25 juta.
Kombes Sumaryono menyebut pelaku sudah diidentifikasi dan Polisi sedang memburunya.
identitas pelaku sudah dikantongi, tinggal proses pengejaran. Rudapaksa tidak ada,"ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang ibu rumah tangga berinisial CH, menjadi korban perampokan di kompleks Brahrang Asri, Kota Binjai. Korban kehilangan uang Rp 5 juta dan handphone miliknya.
Dari rekaman CCTV yang dilihat, pelaku terlihat seorang pria, sendirian dengan ciri mengenakan topi, kaus dan celana pendek.
Sementara korban terlihat mengenakan kaus putih dan celana pendek bersama anaknya
Terlihat pelaku terus mendekati korban yang terlihat menggenggam plastik berwarna kuning.
Karena terus dipepet, korban menggendong anaknya yang masih balita, kemudian mereka bergeser ke samping tangga.
Terdengar suara korban meminta pelaku menunggu sebentar.
"Sebentar bang,"ucap korban
Selang beberapa waktu kemudian pelaku keluar dari samping tangga disusul korban menggendong anaknya dan membawa tas hitam.
Disini terlihat pelaku memegang sebuah handphone diduga milik korban.
Sebelum pelaku meninggalkan lokasi, korban sempat menanyakan handphonenya. Namun disini pelaku diduga memaksa korban naik ke lantai atas dan dia pergi.
"Handphonenya cemana bang ?"tanya korban.
Polisi Sudah Kantongi Identitas Pelaku
Direktorat reserse kriminal umum Polda Sumut menyatakan telah mengantongi identitas pria yang merampok mama muda berinisial CH, warga Kompleks Brahran
Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Sumaryono mengatakan, pihaknya sedang memburu pelaku.
Namun demikian Polisi belum bisa membeberkan identitas pelaku karena dikhawatirkan melarikan diri.
"identitas pelaku sudah dikantongi. Tinggal proses pengejaran,"kata Kombes Sumaryono, Kamis (6/7/2023).
Korban Trauma Berat
Setelah kejadian perampokan, rumah milik seorang mama muda berinisial CH yang berada di Jalan Rasberi, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Sumatera Utara, tampak terkunci rapat. Menurut tetangga, korban mengalami trauma yang berat setelah kejadian tersebut.
mengatakan, pelaku sempat membeli rokok diwarungnya. Namun tidak diketahui secara pasti, apakah sebelum melakukan aksi perampokan, atau sesudahnya.
"Saya gak ada rasa curiga, laki-laki itu datang beli rokok setelah itu keluar. Dan gak lama balek lagi beli rokok lagi," ujar Aing, Kamis (6/7/2023) sore.
Lanjut Aing, ia tak mengetahui persis kejadian perampokan itu. Namun saat ia keluar dari warungnya, ia melihat rumah korban sudah ramai banyak orang.
"Saya gak tau kejadiannya, tiba-tiba ada orang beli minyak bensin, saya tengok kok ada ramai-ramai, ternyata telah terjadi perampokan," ujar Aing.
Rumahnya itu selalu tertutup, ada anaknya yang masih kecil," sambungnya.
Sayangnya, saat wartawan Tribun Medan mendatangi lokasi, korban tidak berhasil ditemui.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP M Rian Permana membenarkan adanya laporan korban.
"Ya benar, laporannya di polres. Korban melakukan transfer sebanyak Rp5 juta," ucap Rian.
Korban tak berdaya saat didatangi pelaku. Sebab, korban dilihat seperti memenuhi saja apa keinginan pelaku.
"Kalau dilihat dari CCTV, enggak ada nampak senjata apapun (dari pelaku). Namun, korban diancam akan dibunuh," tutup Rian.
Sumber dari : tribun.com