Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pemuda Kuningan Tusuk Teman Di Kelas,Ini Motifnya

Selasa, 15 Agustus 2023 | Agustus 15, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-17T13:21:57Z



Kuningan,Pantau.Online - Konflik asmara diduga menjadi penyebab utama pelaku berinisial R (20) tega menusuk siswi di SMA Negeri 1 Mandirancan, Kabupaten Kuningan sampai mendapatkan luka serius pada lengan kanan dan bahunya. Keduanya disebut-sebut pernah menjalin hubungan percintaan.

Sebelum melakukan aksi sadisnya di lingkungan SMA Negeri 1 Mandirancan pada Kamis kemarin, R sempat meneror korban selama beberapa minggu karena kontak ponselnya diblokir. Bahkan pelaku pun dengan sengaja menebar ancaman kepada keluarga dan teman-teman korban, supaya ia dapat menghubungi kembali siswi tersebut.

Segala macam usaha yang dilakukan R sia-sia. Sebab, korban tidak memberikan respons sedikit pun dan tetap memblokir kontak miliknya. Sampai akhirnya, dia nekat masuk ke dalam ruang kelas di SMA Negeri 1 Mandirancan untuk menusuk siswi berinisial M (17) tersebut


Menurut penuturan ibu korban, Een Juhaena (48), kondisi mental korban saat ini cukup terpukul. Mengingat aksi sadis itu terjadi di dalam lingkungan sekolah saat anaknya sedang mengerjakan tugas atau PR.

Een menyebut, pelaku sudah berusaha mendekati korban sejak dua bulan lalu. Dia sendiri tidak tahu kalau anaknya telah berkomunikasi dengan R. Namun yang jelas, ia sudah meminta supaya korban memblokir kontak milik pelaku.

"Awal mula kenalnya di hp lewat medsos. Karena ibu nggak paham hp, tau dari cerita dia. Terus begitu banyak telepon dan chating, takut ganggu pelajaran. Disuruh sama saya sedikit-sedikit dijauhi, terus diblokir. Kan mau ujian. Setelah diblokir, pelaku mengancam," kata Een kepada detikJabar, Sabtu (12/8/2023) siang.

Adapun untuk bentuk ancaman dan teror dari pelaku, kata Een, cukup beragam. Paling parah, pelaku sempat memiliki keinginan untuk membakar rumah Een.

"Ancamannya mau bakar rumah. Pernah ngegerung knalpot motor jam 1 malam. Pernah ke sini, saya keluar semua. Ada apa di balik itu? Itu kan enggak wajar, kalau tetangga pada keluar nanti jadi masalah. Ya udah tau itu si pelaku, orang Mandirancan. Ngontrak di Radobawailir. Tadinya enggak tahu dia dari mana. Saya enggak apal. Kurang apal dia juga. Ngakunya kerja Jakarta," ujar Een.

Een juga mengaku sangat syok saat mendengar putri bungsunya ditusuk oleh R. Terlebih dia dan keluarganya sudah menitipkan korban kepada pihak sekolah agar keamanan saat belajar bisa terjamin.

Akan tetapi, pihak sekolah ternyata tidak menepati janji dan si pelaku dapat masuk ke ruang kelas dengan mudahnya.

"Kondisi anak saya masih nyeri, pusing dan badannya pada sakit. Lemes. Yang kena lengan kanan. Tiga kali ditusuk, enggak tahu pakai apaan. Enggak melihat. Parah, darahnya banyak. Sembilan jahitan," kata Een.

Pasca insiden nahas tersebut, Een berharap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya. Dia juga meminta kepada polisi supaya ada efek jera untuk pelaku, sehingga dia tak lagi mengganggu kehidupan anaknya.

"Kalau bisa mah jangan berkeliaran lagi, soalnya takut. Satu rumah ini diancam. Udah mau dibakar. Pelaku juga sempat mengancam teman-temannya. Suruh buka blokiran," pungkasnya.

Sumber:detik.comdetik.com
×
Berita Terbaru Update