
Menjadi korban pelecehan memang bukanlah hal yang mudah, setelah kejadian mengerikan itu mereka akan hidup dengan trauma yang mendalam, bahkan tak sedikit dari mereka yang memilih untuk mengakhiri hidupnya lantaran sudah tak tahan lagi.
Namun berbeda halnya dengan yang dilakukan remaja nekat bunuh tutor yang melecehkannya.
Kasus remaja nekat bunuh tutor yang melecehkannya itu seketika membuat warga geger.
Korban mengalami luka dalam di leher dan identitas pelaku mengejutkan semua orang karena ternyata adalah seorang bocah lelaki berusia 14 tahun.
Sebelum jenazah pria itu ditemukan, sejumlah warga melihat pintu apartemen di lantai dua terbuka dan mengeluarkan darah sehingga melapor ke polisi.
Ketika polisi tiba di lokasi kejadian, mereka terkejut menemukan tubuh pria itu tergeletak dalam genangan darah dan terdapat luka dalam di lehernya.
Korban diketahui bernama Alfaf Washim (28) seorang pecinta sesama jenis.
Tak butuh waktu lama bagi polisi untuk menemukan identitas pelakunya, yakni seorang remaja yang baru berusia 14 tahun yang bersekolah di sekolah negeri.
Bocah itu mengaku alasan penyerangan brutal yang ia lakukan terhadap Alfaf Washim adalah karena balas dendam setelah berkali-kali dianiaya secara seksual.
Berdasarkan keterangan remaja tersebut, ia bertemu Alfaf Washim dua bulan lalu di sebuah taman.
Alfaf Washim pertama-tama berbicara dengan anak laki-laki tersebut dengan memperkenalkan dirinya sebagai guru dan kemudian setuju untuk menjadi tutornya.
Setelah itu, Alfaf Washim memanggil remaja tersebut ke rumahnya.
Alih-alih membimbing remaja itu dengan tujuan les seperti yang telah disepakati, pria itu malah tega melakukan pelecehan seksual.
Tak tanggung-tanggung, Alfaf Washim bahkan merekam seluruh adegan pelecehan itu untuk memaksa remaja tersebut mendengarkannya, jika tidak, ia akan mengunggah "video panas" itu di jejaring media sosial.
Saking takutnya, remaja itu pun terpaksa menuruti perkataan Alfaf Washim kemudian ia dipaksa pria tersebut melakukan hal tak senonoh berkali-kali.
Apartemen tempat ditemukannya jenazah Alfaf Washim atas nama keluarganya, sudah ada penyewa sebelumnya namun sudah pindah beberapa hari lalu.
Di hari kejadian, Alfaf Washim menelepon remaja tersebut dan membuat janji bertemu di apartemen.
Namun kali ini, remaja yang sudah tak tahan lagi itu tak mau diam saja.
Hari itu ia tak bertangan kosong, melainkan membawa alat untuk membalaskan dendamnya.
Remaja itu tak segan-segan menyerang Alfaf Washim lalu melarikan diri dari lokasi kejadian.
Pada 1 September 2023, polisi menangkap remaja berusia 14 tahun tersebut.
Ponsel Alfaf Washim serta pakaian yang dikenakannya saat melakukan kejahatan juga ditemukan dan disita pihak kepolisian.
Dalam pemeriksaan, remaja tersebut mengaku membunuh Alfaf Washim sebagai balas dendam setelah berkali-kali dianiaya secara seksual saat bekerja sebagai tutornya.
Sumber : Tribun