Pantau.Online-
Seorang anak berinisial T menjadi korban penganiayaan oleh ibunya sendiri AT di Boyolali, Jawa Tengah.
Diketahui, kejadian penganiayaan tersebut terungkap saat warga sekitar tempat tinggal korban menolong korban yang sedang ditali kakinya di pohon pisang di rumahnya.
Anak perempuan tersebut masih berusia empat tahun.
Seorang tetangga pelaku menceritakan bahwa AT sering menganiaya anaknya.
Bahkan, ia mendengar suara teriakan hingga kata umpatan saat tengah malam.
Mengutip TribunSolo.com, warga kerap terbangun karena suara teriakan AT di malam hari.
Kalau ribut-ribut, tidak pagi, siang malam. Bahkan tengah malam pernah juga," kata AD salah satu tetangga ibu muda garang itu.
Tak hanya itu, tetangga AT juga pernah dilabrak karena masalah sepele.
"Belum lama ini. gara-garanya sampah. Dituduh buang sampah di depan rumahnya. Padahal kan musim kemarau anginnya kenceng, ada plastik dan sampah lainnya yang kabur kena angin di depan rumahnya. Nah terus diajak ribut," katanya
Ibu dari AT juga sering diajak ribut saat sedang berkunjung.
"Sama ibunya sendiri berani," kata AD.
Diketahui, kasus penganiayaan ini terungkap saat warga menyelamatkan korban yang sedang dianiaya.
Warga sekitar mengatakan, korban sebelumnya diasuh oleh kerabat di Jakarta dan baru tiga bulan lalu T kembali ke Boyolali.
AD mengatakan, kondisi terkini T berbeda saat kedatangannya.
Saat datang, korban terlihat sehat, namun saat diselamatkan oleh warga, tubuh korban seperti tinggal tulang.
Badannya sangat kurus sekali. Kayak tinggal Balunge (tinggal tulang, sebuah ungkapan untuk menggambarkan kondisi tubuh yang sangat kurus)," ujar AD seperti yang diwartakan TribunSolo.com.
AD juga menceritakan, korban tak pernah keluar bermain dengan anak-anak sebayanya.
Tiap keluar rumah, tatapan mata korban seperti kosong dan nampak ketakutan.
Dia tak pernah keluar main-main sama anak-anak lain. Selalu di dalam rumah," kata AD.
Warga yang berhasil menyelamatkan korban pun melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Boyolali.
Mengutip TribunSolo.com, para tetangga juga sempat merekam tindak penganiayaan tersebut dan dikirimkan ke Kepala DP2KBP3A Boyolali, Ratri S Survivalina atau kerap disapa Lina.
Dalam video tersebut terlihat seorang anak perempuan sedang tertunduk lesu diikat di pohon pisang.
Beberapa warga sigap melepaskan tali yang mengikat kaki anak tersebut dan mereka berteriak pada orang di teras rumah yang diduga orang tua anak tersebut.
Ternyata benar, itu anak kandung lho. Itu diikat kakinya di bawah pohon pisang, umur 4 tahunan di Ngemplak. Anaknya juga tidak berdaya diam saja, wajahnya, kasihan sekali itu," ungkap Lina.
Lina juga telah menangani ibu dari balita empat tahun tersebut.
Diketahui, ibu tersebut berinisial AT.
Ia mengatakan, sepertinya sang ibu pernah trauma karena mengalami kekerasan sebelumnya.
Jadi dia sepertinya mengalami kekerasan sebelumnya. Kemudian juga keluarganya (kondisi rumah tangga) sepertinya kurang harmonis, kemudian, dia seperti mengkambing hitamkan anaknya itu sebagai sumber masalah dia," terangnya, dikutip dari TribunSolo.com.
Pihaknya juga akan terus memantau kasus ini sambil menggandeng Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPPA), Dinas Sosial, dan LSM.
Sumber:TribunNews