Pantau online- Wali Kota Medan, Bobby Nasution, memilih berseberangan dengan partai yang menaunginya, PDIP, dengan mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkit saat Bobby Nasution diberikan karpet merah oleh partainya untuk menjadi Wali Kota Medan.
Hasto menuturkan, saat itu Bobby diprioritaskan untuk diusung sebagai calon Wali Kota Medan.
Padahal, kata Hasto, saat itu PDIP memiliki kader lain yang juga berpotensial untuk diusung, yakni Sekretaris DPD PDIP Kota Medan, Sutarto
Karena komitmen terhadap masa depan di Kota Medan, dan kita tahu sebelumnya ada berbagai persoalan korupsi, maka kami berikan karpet merah kepada Mas Bobby."
"Pada saat itu, kami punya Wali Kota incumbent, kami prioritaskan Mas Bobby," kata Hasto, Rabu (8/11/2023), dikutip dari YouTube KompasTV.
Ia mengatakan, seseorang bisa berubah karena kekuasaan politik.
"Politik ini kemudian mengalami dinamika. Orang juga bisa berubah oleh kekuasaan politik, karena kekuasaan itu mengandung sisi-sisi gelap," ujarnya
Hasto pun menuturkan, PDIP saat ini sudah mengambil sikap terhadap sikap Bobby itu.
"Tentu saja partai mengambil sikap dan itu sudah dijalankan" kata Hasto.
Hasto mengatakan, Bobby Nasution seharusnya mundur dari PDIP karena telah menyatakan dukungan untuk Prabowo-Gibran.
"Karena memang etika politiknya, ketika sudah memberikan dukungan kepada pihak lain, ya bertanggung jawab untuk mengundurkan diri," ucapnya.
Hasto menilai, PDIP sudah melakukan mekanisme yang baik, yakni meminta klarifikasi terhadap Bobby terlebih dulu karena menyatakan dukungan kepada Prabowo-Gibran.
Sumber: Tribunnews