Jakarta, Pantau Online - Artis kondang Hong Kong yang kerap membintangi film horor, Joey Wong, pernah sesumbar dengan mengatakan bahwasannya harta yang dimilikinya tidak akan pernah habis, meski suatu saat nanti dia akan dipanggil Yang Maha Kuasa.
Seperti diketahui, sejak dua dekade lalu artis cantik yang sering disebut penuh skandal ini, memang memutuskan untuk beristirahat dari dunia hiburan dan memperdalam agama. Keputusannya untuk berhenti dari dunia hiburan dilakukan saat dirinya berada di puncak karier dan mendapatkan bayaran tertinggi.
Berdasarkan rangkuman detik dari sejumlah media Taiwan, perempuan yang saat ini berusia 53 tahun itu sudah tampil dalam 15 judul film dalam kurun waktu dua tahun yakni dari 1985-1987. Ia pun menerima bayaran hingga US$ 8 ribu tiap film yang diperankannya. Kekayaannya pun ditaksir mencapai hingga US$ 129 ribu atau senilai Rp 1,8 miliar kala itu.
Bahkan pernah disebutkan bahwa ada masa di mana Joey Wong dibayar US$ 86 ribu per judul film. Sementara di era 90an, banyak sekali brand yang menawarkan kerja sama dengannya sebagai endorser.
Selain di dunia hiburan, Joey Wong ternyata juga memiliki banyak aset properti di Hong Kong dan Eropa.
Meski terlihat sukses, Joey Wong disebut sempat dekat dengan miliarder Hong Kong bernama Peter Lam. Bukan hanya Peter Lam, Joey Wong juga sempat dikabarkan memiliki hubungan dengan banyak miliuner dan selebriti setempat, dan saat Joey Wong putus dengan Peter Lam, Joey Wong didera masalah dan kesulitan dalam membayar pajak.
Alhasil, Joey Wong kembali dekat pengusaha kaya yang dijuluki Mr L. Pria inilah yang kemudian membiayai hidupnya bahkan membeli rumah mewah itu dengan harga fantastis yakni US$ 3,4 juta. Namun saat Joey Wong pindah ke Taiwan dan bertolak ke Kanada, kisah cinta mereka berakhir.
Berkaca pada kisah hidup Joey Wong, mungkin saja timbul banyak pertanyaan mengenai bagaimanakah cara membuat harta yang dimiliki seseorang bisa bertahan lama dan tidak kunjung habis? Berikut ulasannya.
Belanja aset investasi saat usia produktif
Ketika seseorang mencapai financial freedom, maka sah-sah saja bagi mereka untuk mengeluarkan uang demi hal yang mereka inginkan. Namun ketika uang tersebut sebagian besar digunakan untuk membeli barang-barang dengan nilai terdepresiasi atau hiburan semata, maka uang yang dimiliki bisa saja menyusut.
Dalam perencanaan keuangan, perhiasan, mobil, motor, perabotan, gadget dan beberapa barang-barang untuk kebutuhan sehari-hari digolongkan sebagai aset guna.
Disebut aset guna karena tujuannya adalah untuk dipakai atau digunakan sehari-hari. Seringkali nilai dari aset ini mengalami depresiasi atau penurunan.
Semakin banyak aset guna yang kita miliki, semakin mudah pula nilai kekayaan bersih kita terdepresiasi di masa depan.
Bila memang Anda ingin jumlah kekayaan Anda terjaga dengan baik, maka belilah aset investasi secara rutin.
Sebuah aset dinyatakan sebagai aset investasi karena nilai aset tersebut bisa naik di masa depan atau menghasilkan pendapatan pasif bagi pemiliknya.
Ada baiknya bagi kita semua untuk seimbang dalam hal kepemilikan aset. Upayakan agar total nilai aset investasi yang kita miliki di atas 50% dari kekayaan bersih kita.
Sumber: cnbcindonesia.com