Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Rupiah Terjatuh, Para Pelaku Pasar Waswas Karna Ucapan Powell

Sabtu, 11 November 2023 | November 11, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-11T01:24:04Z


Jakarta, Pantau Online - Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell memberikan kode bahwa inflasi cukup sulit mencapai target yang ditentukan.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup di angka Rp15.690/US$ atau melemah 0,26%. Hal ini meneruskan tren pelemahan rupiah yang terjadi selama empat hari terakhir dan semakin mendekati level psikologis Rp15.700/US$. Sementara secara mingguan, rupiah juga terapresiasi sebesar 0,22%.

Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 14.52 WIB naik tipis 0,01% menjadi 105,92. Angka ini lebih tinggi dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (9/11/2023) yang berada di angka 105,91.

Pada penutupan perdagangan hari ini (10/11/2023), sentimen dari The Fed menjadi penyebab utama pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

Powell mengatakan bahwa saat ini Komite Pasar Terbuka Federal berkomitmen untuk mencapai kebijakan moneter yang cukup ketat untuk menurunkan inflasi hingga 2% seiring berjalannya waktu.

"Saya dan rekan-rekan saya merasa bersyukur dengan kemajuan ini, namun kami memperkirakan bahwa proses untuk menurunkan inflasi secara berkelanjutan hingga 2% masih memerlukan perjalanan panjang," tambahnya.

Menurut Powell jika diperlukan pengetatan kebijakan lebih lanjut, the Fed tidak akan ragu untuk melakukannya. "Namun, kami akan terus bergerak dengan hati-hati, sehingga memungkinkan kami mengatasi risiko disesatkan oleh data beberapa bulan yang bagus, dan risiko pengetatan yang berlebihan. Kebijakan moneter secara umum berjalan sesuai dengan apa yang kita pikirkan," tutur Powell.

Hal ini memberikan kekhawatiran bagi pelaku pasar khususnya di Indonesia karena jika The Fed menaikkan suku bunganya, maka selisih suku bunga acuan The Fed dengan Bank Indonesia (BI) akan semakin sempit yang berujung pada capital outflow dan semakin menekan pasar keuangan domestik termasuk rupiah.






Sumber: cnbcindonesia.com

 

×
Berita Terbaru Update